Establishment of A Care Group in The Satya Gawa Program To Enhance The Quality of Life of People With Mental Disorders
Pembentukan Kelompok Peduli Dalam Program Satya Gawa Untuk Meningkatkan Stabilitas Orang Dengan Gangguan Jiwa
Abstract
ABSTRACT:
Mental health issues are one of the fundamental topics. Psychiatric conditions not only affect the mindset and behavior of individuals but can have an impact on the long term. The Indonesian Ministry of Health (2021) states that the prevalence of potential mental disorders in Indonesia reaches 20% of the total population. Meanwhile, in 2020, only about 58.9% of ODGJ received mental health services. Therefore, this journal article seeks to explain how the process of increasing the stability of ODGJ through the Satya Gawa Program launched by PT Indonesia Power Suralaya PGU. The research method used is qualitative with a phenomenological research approach. Data was collected by means of participant observation, interviews, documentation, and literature study. The concepts of mental health, sociopreneur, and caring groups were used to analyze the data obtained.
ABSTRAK:
Masalah kesehatan jiwa menjadi salah satu topik yang fundamental. Kondisi kejiwaan tidak hanya mempengaruhi pola pikir dan perilaku individu, namun dapat berdampak pada jangka panjang. Kementrian Kesehatan RI (2021) menyatakan bahwa prevalensi potensi gangguan jiwa di Indonesia mencapai 20% dari total penduduk. Sedangkan pada tahun 2020, baru sekitar 58,9% ODGJ yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa. Oleh karena itu, artikel jurnal ini berupaya menjelaskan bagaimana proses meningkatkan stabilitas ODGJ melalui Program Satya Gawa yang dicanangkan oleh PT Indonesia Power Suralaya PGU. Metode penelitian yang digunakan adalag kualitatif dengan pendekatan phenomenological research. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Konsep kesehatan jiwa, sociopreneur, dan kelompok peduli digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.
Downloads
References
Anas, M. Y. A. (2019). Mengapa Sociopreneur Bukan Social Entrepreneur? 4(2), 66–73. https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/dialektika/article/view/352
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, M., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/JIKM.2018.9.1.1-10
BPS. (2021). Kecamatan Pulomerak dalam Angka.
Diana Vidya Fakhriyani. (2019). KESEHATAN MENTAL. Duta Media Publishing. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Gan8DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kesehatan+mental+&ots=4dP_MW0cIZ&sig=13TynkTanecDKtSgcTgZW6Boyi0&redir_esc=y#v=onepage&q=kesehatan mental&f=false
Gerungan, W. A. (2004). Psikologi Sosial. Rafika Aditama.
John Catford. (1998). Social entrepreneurs are vital for health promotion—but they need supportive environments too. Health Promotion International, 13(2), 95–97. https://www.jstor.org/stable/45152406
Kartika Herdiyanto, Y., Tobing, D. H., & Vembriati, N. (2017). Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa di Bali. Inquiry Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(2), 121–132.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020.
Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi: metode penelitian komunikasi: konsepsi, pedoman, dan contoh penelitiannya. Widya Padjadjaran.
Lestari, W., & Yurika Fauzia, W. (2014). Stigma dan Penanganan Penderita Gangguan Jiwa Berat Yang Dipasung. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(2), 157–166. www.A-PDF.com
Nurhalimah. (2016). Keperawatan Jiwa. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Gerakan Cilegon Bebas Pasung, Pub. L. No. 46 (2019).
Prayogo, C. (2017). Studi Deskriptif Social Entrepreneur (Studi Kasus Pada Pemilik Agfa di Sidoarjo). Agora, 5(1). https://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/view/5296
Richard P. Halgin, & Whitbourne, S. K. (2007). Clinical Perspectives on Psychological Disorders. McGraw-Hill Education.
Saleh, A. (2019). Pengertian, Batasan dan Bentuk Kelompok.
Setiyanti, S. W. (2012). Membangun Kerja Sama Tim (Kelompok). Jurnal STIE Semarang, 4(3). https://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jurnal/article/view/161
Suyatna, H., & Nurhasanah, Y. (2017). Sociopreneurship Sebagai Tren Karir Anak Muda. Jurnal Studi Pemuda, 6(1), 527–537. https://jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda/article/view/38011/21869
Tabi’in, A. (2017). Menumbuhkan Sikap Peduli Pada Anak Melalui Interaksi Kegiatan Sosial. Journal of Social Science Teaching, 1(1). https://doi.org/10.21043/JI.V1I1.3100
Kesehatan Jiwa, Pub. L. No. 14 (2014).
Kesehatan, (2009).
WHO. (2013). Mental Health Action Plan 2013–2020. Mental Health Action Plan 2013–2020.
WIdyawati. (2021). Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia – Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
Copyright (c) 2022 Andi Dwi Laksono, Megalia Fatmawati, Ahmad Nur Ardiansyah, Reiki Nauli Harahap
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.