SOCIAL IMPLICATIONS OF FORCED DISPLACEMENT VILLAGE COMMUNITIES IN BUNDUNG LAUT (CASE STUDIES OF INTERNTATONAL PORT KIJING DEVELOPMENT
IMPLIKASI SOSIAL AKIBAT PEMINDAHAN PAKSA MASYARAKAT DESA BUNDUNG LAUT (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PELABUHAN INTERNASIONAL KIJING)
Abstract
Migrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi sukarela dan migrasi paksa. Dalam migrasi paksa terdapat migrasi yang sulit dihitung yakni migrasi paksa akibat pembangunan. Di Indonesia sendiri terutama di Kalimantan Barat terdapat pembangunan pelabuhan yang bernama Pelabuhan Internasional Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja implikasi sosial akibat pemindahan paksa masyarakat Desa Bandung Laut dalam pembangunan Internasional Pantai Kijing. Teori yang digunakan adalah teori perspektif komparatif Harrell-Bond dan Voutira yang mengatakan bahwa konsekuensi dari migrasi paksa adalah kemiskinan. Peneliti memilih menggunakan metode pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan metode wawancara kepada informan yang merupakan masyarakat terdampak dan ditentukan melalui melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembangunan Pelabuhan Kijing menimbulkan dampak, baik dibidang ekonomi, sosial budaya dan pendidikan. Di bidang ekonomi, pembangunan ini mengakibatkan pemindahan paksa terkait dengan alih fungsi lahan yang digunakan untuk pembangunan pelabuhan sehingga masyarakat kehilangan tempat tinggal dan terbatasnya sumber mata pencaharian terutama yang dialami oleh nelayan-nelayan tradisional. Di bidang sosial budaya dampak dari pembangunan tersebut yakni perubahan perilaku masyarakat menjadi konsumtif. Sedangkan di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkat dengan melalui CSR dari PT Pelindo yang memberikan beasiswa bagi anak yatim dan anak berprestasi.
Downloads
References
Cernea, M. . (1997). The Risks and Reconstruction Model for Resettling Displaced Populations. World Development, 125(10).
Cernea, M. M., & Dowell, M. (2000). Risk and Reconstruction Experiences of Resettlers and Refugees. The World Bank.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar. In Pustaka Belajar.
Hardinandar, F. (2019). Determinan Kemiskinan (Studi Kasus 29 Kota/Kota Kabupaten di Provinsi Papua). Jurnal (Riset Ekonomi Pembangunan), 4(1), 1–12.
Indonesia.go.id. (2019). Pelabuhan Kijing Calon Gerbang Eksport Impor di Kalimantan. https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/1085/pelabuhan-kijing-calon-gerbang-eksport-impor-di-kalimantan
Irwan. (2007). Etika dan Perilaku Kesehatan. CV. Absolute Media.
Mahadika, A. (2020). Analisis Konflik Sosial Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing Terhadap Kehidupan Masyarakat Desa Sungai Kunyit Provinsi Kalimantan Barat. Mukadimah Jurnal Pendidikan, Sejarah Dan Ilmu Ilmu Sosial, 4(2), 101–107.
Muharrami, N. S. . (2022). TERMINAL KIJING PELABUHAN PONTIANAK AKAN DUKUNG HILIRISASI DAN INDUSTRIALISASI DI KALIMANTAN BARAT. Kalbarprov.Go.Id. https://kalbarprov.go.id/berita/terminal-kijing-pelabuhan-pontianak-akan-dukung-hilirisasi-dan-industrialisasi-di-kalimantan-barat.html
Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Novenanto, A. (2019). Dampak Sosial-Ekonomi Pemindahan Paksa: Studi Atas Penyintas Lumpur Lapindo, Jawa Timur. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 21(3).
Widjaja, G., & Yeremia, A. . (2008). Risiko Hukum dan Bisnis P. Forum Sahabat.
Wijayanto, V., Suwartapradja, & Hernawati, O. R. (2017). Perubahan Mata Pencaharian dan Proses Adaptasi Warga Karena Dampak Pembangunan Waduk Jatigede. Indonesian Journal Antrophology, 2(2).