The Role of The Ethnic Borneo Studio as An Empowered Community in The Development of Traditional Arts in The City of Samarinda

Peranan Sanggar Borneo Etnika Sebagai Komunitas Berdaya Dalam Perkembangan Kesenian Tradisional Di Kota Samarinda

  • Sonia Adinda Septi Maurani Universitas Mulawarman
  • Sukapti Sukapti
  • Badruddin Nasir
Keywords: Art, Empowered Community, Role, Studio Ethnic Borneo

Abstract

ABSTRACT:

The Borneo Etnika Studio is one of the studios in Samarinda City that was founded in 2008 and turned into a community in 2013 with a wider focus on art. The training and coaching activities include basic theory in dancing and playing traditional musical instruments which consist of three realms of artistic culture which include the palace, the coast and the hinterland. The Borneo Etnika Studio opened the activity in general to the wider community, then the studio as a supporting element in developing traditional arts also played its role in creating new works by participating in various kinds of performances and competitions as well as collaborating with the local government, one of which was UPTD Taman Budaya which is a facilitator in providing a place for the activities carried out by the Borneo Ethnic Studio.

 

ABSTRAK:

Sanggar Borneo Etnika merupakan salah satu sanggar di Kota Samarinda yang berdiri sejak tahun 2008 dan berubah menjadi komunitas pada tahun 2013 dengan fokus seni yang lebih luas. Kegiatan pelatihan dan pembinaan didalamnya meliputi teori dasar dalam menari dan memainkan alat musik tradisional yang terdiri dari tiga ranah budaya kesenian yang meliputi keraton, pesisir dan pedalaman. Sanggar Borneo Etnika membuka kegiatan tersebut secara umum untuk masyarakat luas, kemudian sanggar sebagai unsur pendukung dalam mengembangkan kesenian tradisional juga menjalankan peranannya dalam menciptakan karya-karya terbaru dengan mengikuti berbagai macam pementasan dan perlombaan serta menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat salah satunya UPTD Taman Budaya yang merupakan fasilitator dalam menyediakan tempat untuk kegiatan yang dilaksanakan Sanggar Borneo Etnika.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sumber Buku
Anwas, M. O. (2019). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Hikmat, H. (2001). Strategi Pemberdayaan Masyarakat.Yogyakarta:
Penerbit Humaniora.
Suprapto, T. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar.
Suharto, E. (2017). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.
Bandung: PT Refika Aditama.
Usman, S. (2012). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Wahyu, R. (2008). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Penerbit CV. Pustaka
Setia.

Sumber Jurnal (Internet)
ARI WAHYUNING TYAS, N. (2019). Pemberdayaan Seniman Tari Dan
Karawitan Sanggar Pendopo Oleh Pemerintah Kabupaten Di
Blitar. APRON Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 1(13).
Astuti, Y. S. (2016). Pelestarian kesenian khas kampung naga desa
neglasari kecamatan salawu kabupaten tasikmalaya. Jurnal Geografi,4(24),50–64. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v4i1.9038
Firmansyah, H. (2012). Tingkat Keberdayaan Masyarakat dalam Program
Pemberdayaan Masyarakat di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tanah Laut. Agribisnis Perdesaan, 02(1), 53–67.
Gunawan, P., Syai, A., & Fitri, A. (2016). Eksistensi Tari Likok Pulo di
Pulau Aceh Kabupaten Aceh Besar (Tahun 2005-2015). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik, 1(4), 279.
Haris, A. (2014). Melalui Pemanfaatan Media. JUPITER: Jurnal
Perpustakaan Dan Informasi Komputer, XIII(2), 50–62. https://journal.unhas.ac.id/index.php/jupiter/article/view/1647
Sardiyanah, S. (2020). Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan. Jurnal
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 8(2), 93–101. https://doi.org/10.47435/al-qalam.v8i2.237
Purnama, Y. (2015). Peranan Sanggar Dalam Melestarikan Kesenian
Tradisional Betawi. Vol 7, No 3, 461-476.

Sumber E-books
Anggito, A. dan Setiawan, J. (2018). ”Metode Penelitian Kualitatif”.
Sukabumi: CV Jejak.
Burlian, Z.E. (2020). ”Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar dan
Sosial Dasar”. Malang: Intelegensia Media.
Maryani, D. dan Nainggolan, R.R.E. (2019). ”Pemberdayaan
Masyarakat”. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Sumber Skripsi
Bahasa, F., Seni, D. A. N., & Semarang, U. N. (2020). Pengelolaan
sanggar seni gulambang di smk pembaharuan purworejo.
Pertiwi, T.C., Suntoro, I. dan Nurmalisa, Y. (2017). Peranan Sanggar
Budaya Bandakh Makhga dalam Pelestarian Budaya Lampung di Sudanaham. Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.
Sirajuddin. (2018). Analisis Peranan Kepemimpinan Dalam Peningkatan
Kinerja Pegawai Kantor Dinas Catatan Sivil Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Jurusan Managemen: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sekolah, M., Man, D. I., & Ag, M. K. S. (2016). Diajukan kepada
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Srata 1 .
Setyaningrum, S. I. (2015). Peranan Sanggar Puring Sari Dalam
Melestarikan Tari Kretek Di Desa Barongan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.
Sulistyo, W. D. (2011). Peranan Sanggar Bima Dalam Upaya Melestarikan Kesenian
Tradisional Wayang Kulit. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret.
Published
2021-07-30
How to Cite
Maurani, S. A. S., Sukapti, S., & Nasir, B. (2021). The Role of The Ethnic Borneo Studio as An Empowered Community in The Development of Traditional Arts in The City of Samarinda: Peranan Sanggar Borneo Etnika Sebagai Komunitas Berdaya Dalam Perkembangan Kesenian Tradisional Di Kota Samarinda. Progress In Social Development, 2(2), 58-66. https://doi.org/10.30872/psd.v2i2.31
Section
Articles